Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Allahumma shalli ala muhammad. Naharukum said :D Kaifa halukum?
Alhamdulillah akhirnya tersampaikan juga hajat ingin mulai fokus ngeblog. mulai dari awal masuk aliyah dan akhirnya semester 3 inilah yang seakan memang fix fokus. blog ini ingin disifatkan tertutup tetapi terkesan terbuka. intinya pelaku pada setiap yang akan dikisahkan bersifat tertutup namun setiap yang terkisah terkesan terbuka.
sudah 4tahun lebih aku menikmati zaman jahiliyyah ku. zaman dimana yah kita seperti orang bodoh. kita sadar namun kita tak sadar yang kita lakukan adalah salah. aku bertekad mulai besok aku benar-benar meazzamkan hati untuk istiqamah mengislamkan diriku. untuk hari ini biarlah beri waktu sebentar saja menikmati kenyamanan semauku. kita tak pernah tahu kapan umur kita akan berujung. namun yang ku rasakan ku meminta kepadaNya sebelum umur berujung, izinkan untuk dapat menunaikan kelima rukun IslamMu.
mengapa ku sebut zaman jahiliyah? 5 Mei 2010 aku ditinggalkan abah untuk selamanya. hal itu sangat perih terlebih lagi aku lebih dekat dengan ayah dibanding ibu. rasanya setiap bercerita tentang abah air mata seakan mulai mengumpul di mata hendak meloncat dari tempatnya. menyedihkan memang tapi Allah pasti punya alasan terbaik yg Ia siratkan sampai akhirnya kita tau mengapa. sejak itu rasanya hidup itu terasa hampa, putus asa seakan teman dekat setiap harinya padahal saat itu adalah saatnya berbahagia karena akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. tapi apa daya itulah kehendakNya.
entah ini sebuah godaan atau hadiah. dia hadir. sebut saja irmi. aku memang telah lama mengenalnya sejak Januari 2010. dan kami hanya sekedar berhubungan sebagai teman dan sedikit-sedikit memberi kode seperti harapan ingin bersama. pada sekitar beberapa hari setelah 5 Mei tersebut, ia seakan mendekat dan semakin dekat seakan ingin menghibur dan berjanji untuk selalu menemani dalam keadaan bagaimanapun. hampir satu bulan dan itu terus berkesinambungan. sampai pada 10 Juni 2010, kami memastikan untuk berhubungan yang dikatakan orang itulah namanya pacaran. sebelumnya aku termasuk yang dalam perspektif orang aku adalah anak manis yang baik, pintar dan alim. tetapi setelah saat itu datang aku seakan menafikan semua perspektif itu diam-diam dan mulai merahasiakannya serapi mungkin. seperti orang pacaran kebanyakan aku termasuk ke dalam golongan mereka, tak usah disebut seberapa bejatnya hal itu tapi memang iya kami telah melakukan semuanya. siapa yang tahu kucing manis ternyata macan ganas. semua itu terjadi begitu saja mengalir seperti air. aku menikmatinya tanpa ada pemikiran panjang tentang bagaimana ke depannya untuk kehidupanku. untuk sementara aku hanya mengisahkan yang bersifat umum, di lain waktu insya Allah akan ku ceritakan yang lebih khusus dan kalian harus bisa mengambil tauladannya.
lanjut! sampai akhirnya rahasia itu terbongkar begitu saja dan membuat kami dipertemukan dalam sebuah rumah ada aku dengan kedua orang tuaku dan dia dengan orang tuanya. di sana kami tersudut tak tau harus bagaimana. pikiran kami kalut. kami sedang menghadapi semester 2 kuliah dan disodorkan tawaran agar memilih untuk menikah atau tidak. tak dapat berkata-kata, ya. dan akhirnya sekitar pertengahan Januari tersebut kami resmi memutuskan kami tidak berhubungan lagi untuk beberapa waktu ke depan. kami berjanji untuk menjaga hati tapi kami tetap menyerahkan semua padaNya, jika memang jodoh takkan kemana. kelak hal ini akan dapat jawaban di saat kami lulus S1. kami berjanji untuk berubah.
entah apa yang ku rasakan dan dia rasakan. setelah Januari tersebut hati ku tak menentu, setiap orang memaksaku untuk move on namun hati ku memaksa untuk stuck padanya. banyak hal yang pasti ku lewati. hingga akhirnya hari ini aku bertekad untuk move on. aku sangat menyayanginya dan mencintainya namun rasa ini salah harusnya rasa ini hanya untuk Yang Maha Tersayang dan Tercinta, Allah. aku memutuskan untuk membiarkan Allah yang menawarkannya bukan aku yang mencarinya. bukankah rezeki, jodoh dan mati hanya Dia yang tahu? aku mau hidup ku bermanfaat bagi yang lain setiap detiknya. jika ditanya bagaimana perasaanku padanya sekarang, rasa itu akan tetap sama dan tak akan pernah berubah. jika memang dia jodohku, dia pasti akan datang sebagai lelaki yang sudah mengislamkan dirinya karena Allah. so, aku ingin diriku kembali fitrah seakan meninggalkan dunia jahiliyah yang gelap gulita menuju dunia islam yang terang benderang.
syukran katsir yah yang udah beri apresiasi entri ini. tunggu entri berikutnya yang semoga bermanfaat. illaliqo. Tsummassalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar